SELASA, 19 JUNI 2018
Renungan Pagi
GB.53 – Berdoa
DAUD MELEPASKAN SAUL
1 Samuel 24:1-16
“Siapakah yang kau kejar? Anjing mati! Seekor kutu saja!” (ay.15)
Daud jadi buronan kerajaan. Dari satu daerah pindah ke daerah lain, untuk menghindari kejaran Saul dan pasukannya. Sampai pada satu kesempatan dimana Daud dapat dengan mudah membunuh Saul, ia malah memilih untuk tidak menggunakannya. Tidak hanya melepaskan Saul, Daud malah berlutut dan sujud menyembah serta mengibaratkan dirinya seperti anjing mati dan seekor kutu di hadapan Saul.
Sikap Daud ini menunjukkan karakternya yang baik. Dia adalah orang yang berpegang pada prinsip. Pertama, alasan Daud tidak mau membunuh Saul Karena Daud memandang Saul sebagal orang yang diurapi Tuhan. Meski Saul berbuat jahat pada dirinya, namun bagi Daud itu bukan alasan untuk membenarkan dirinya memperlakukan Saul sekehendak hatinya.
Kedua, Daud tetap memandang Saul sebagal rajanya, dengan cara menyembahnya dan menyebut Saul, ‘ayahku‘. Terlepas dari kelemahan yang dimiliki Saul, dia adalah seorang raja sehingga pantas diperlakukan layaknya seorang raja. Sikap ini sudah menjadi kelaziman di masa itu. Sekaligus, Daud ingin menunjukkan kepada Saul banwa tidak ada niatan dalam dirinya untuk mencelakai Saul.
Ketiga, Daud tidak bersikap sombong, malah merendahkan dirinya di hadapan Saul. Hal itu dilakukan oleh Daud agar perselisihannya dengan Saul dapat segera berakhir. Dengan kata lain, mengalah untuk meraih hasil yang terbaik.
Beiajar dari pengalaman ini, pertama hormati setiap orang yang diurapi Tuhan menjadi pemimpinmu, jangan memperlakukannya sesuka hatimu. Tuhan punya cara-Nya sendiri untuk menegur orang yang diurapi-Nya. Kedua, Jangan sombong tetaplah rendah hati. Ketiga, dalam bertindak, pertimbangkanlah apakah itu sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak. Kehendak Tuhan (bukan ambisi personal) haruslah di atas segala-galanya.
GB.61:1
Doa : (Ya Tuhan tolonglah kami yang sering mengandalkan kehendak kami bukan kehendak-Mu dalam meraih apa yang menjadi keinginan kami. Tolonglah kami agar mampu mengendalikan diri dalam bersikap)
Source: Sabda Bina Umat