MINGGU XVI SES. PENTAKOSTA
♪ KJ. 288 : 2, 3 – Berdoa
Mazmur 18 : 21 – 30
Menuai Yang Ditabur
Mazmur 18 ini adalah nyanyian syukur Daud, yang ditujukan kepada Tuhan pada saat dia dilepaskan dari cengkeraman tangan musuh-musuhnya dan Saul (ay. I). Isi Kitab Mazmur ini terdapat juga di 2 Samuel 22. Daud memuji Tuhan karena Dia adalah kekuatannya. Tuhan menolong dan menyelamatkan orang yang terancam, la adalah gunung batunya, menolong dan memberi kemenangan di medan perang. la adalah Pelepas yang ajaib dan setia kepada Daud bersama keturunannya. Daud menyatakan iman kepercayaannya dan bersyukur kepada Tuhan atas semua keberhasilannya mengalahkan semua musuhnya. Semuanya merupakan berkat dan hasil campur tangan Tuhan, sekalipun dalam kenyataannya ia sendiri yang berjuang di medan perang.
Dalam nyanyian syukurnya di ayat 26-27, Daud menyatakan hal tersebut, Terhadap orang yang setia, Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela, Engkau berlaku tidak bercela, terhadap orang suci, Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang bengkok, Engkau berlaku belat-belit. Tindakan Tuhan terhadap seseorang selaras dengan tindakan kita kepada-Nya. Prinsip ini merupakan isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi, seperti Yesus katakan, Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. ltulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi (Matius 7:12). Prinsip ini bisa juga dikatakan sebagai “ilmu cermin”, yaitu dalam arti bahwa sikap dan perkataan yang kita tujukan kepada orang yang ada di cermin itu akan spontan dia bersikap dan berkata seperti itu kepada kita. Dalam dunia pertanian prinsip ini terkandung dalam ungkapan “apa yang ditabur, itulah yang dituai”. Jika kita ingin dihormati, dibantu, dan diperlakukan sebagai manusia seutuhnya, maka perbuatlah seperti itu. Janganlah menyakiti, jika tidak mau disakiti.
♪ KJ.288 : 4, 5
Doa : (Tuhan, kami mendambakan hidup damai di negeri ini, karena itu mampukanlah menjadi pembawa damai di lingkungan masing-masing)