Minggu Paskah
Selasa, 3 April 2018
Renungan Malam
MAKNA PENEBUSAN
Keluaran 13 : 11 – 16
Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus. (ay. 13)
Menurut kitab-kitab hukum Israel yang tertua, anak sulung dan ternak adalah milik kepunyaan Tuhan. Anak sulung ternak dipersembahkan kepada Tuhan dan pengudusan anak sulung manusia menjadi milik Allah. Penebusan itu sendiri memiliki 2 tujuan yaitu yang pertama penebusan mengingatkan Israel bagaimana Allah telah memisahkan anak-anak mereka dari maut dan telah membebaskan mereka dari tanah Mesir. Yang kedua, bahwa penebusan ini menunjukkan Allah telah begitu mengasihi manusia dan berbeda dengan upacara berhala-berhala atau kafir yang menuntut manusia sebagai kurbannya.
Ketetapan untuk merayakannya menjadi hal yang harus dan tetap dipertahankan. Peringatan pengudusan anak sulung dan persembahan kurban bakaran ini menjadi peringatan tentang Allah Sang penebus yang terus melakukan tindakan penyelamatan bagi umat-Nya. Dalam teologi Kristen, penebusan adalah bagian dari keselamatan yang berarti pembebasan dari dosa. Perjamuan malam, dikaitkan dengan perjanjian dalam darah Yesus, yang melaluinya orang-orang yang ditebus berjanji setia kepada Allah setiap kali mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus itu. Makna baru inilah yang terpelihara dalam tradisi gereja dalam bentuk sakramen perjamuan kudus.
Kini sebagai orang-orang tebusan Allah sudahkah kita sadari bahwa hanya dalam penebusan-Nyalah kita tetap hidup dan bebas dari belenggu dosa? Hanya mereka yang menyadari dengan baik, senantiasa menjalani hidup ini dalam syukur dan sukacita. Penebusan memiliki nilai yang sangat mahal karena diwujudkan melalui pengorbanan Kristus di kayu salib. Penebusan sebagai karya Allah terbesar dan kepada-Nya setiap orang yang percaya terhisab dalam kebangkitan-Nya. Memberi yang terbaik adalah pengakuan bahwa semua yang kita miliki adalah berasal dari tangan Tuhan sendiri. Mari kita memberi bagian yang terbaik dari hidup kita bagi Yesus, Sang Penebus.
Source: Sabda Bina Umat