Minggu IV Sesudah Epifania
Selasa, 30 Januari 2018
Renungan Pagi
JANGAN MENGHAKIMI
Roma 2:1-11
“Sebab Allah tidak memandang bulu.” (ayat 11)
Setiap inasn memiliki kelemahan atau kekurangan serta keterbatasan yang sama, yaitu sama-sama memiliki kecenderungan berbuat salah. Masalahnya jika mengukur kebenaran menurut dirinya sendiri, lalu menjatuhkan hukuman terhadap yang lain atas perasaan dan pikirannya sendiri, bagi Paulus itu tidak jujur sebagaimana dinyatakan di ayat 1 akhir, pembenaran diri tidak cukup membebaskan dirinya dari dosa dan hukuman Allah (ayat 3). Peringatan disampaikan Paulus, agar umat lebih baik bertobat artinya, sadar dan sedia mengoreksi perilaku diri dan sedia melakukan kehendak Tuhan dengan setia (ayat 4).
Peringatan Paulus ini sekaligus menjadi peringatan bagi kita juga. Janganlah menghakimi sesamamu, karena pembalasan adalah hak Tuhan! (ayat 11, psl. 12:19, lihat juga Ibrani 10:30). Bahwa ada kesalahan yang dilakukan sesama, maka tugas kita adalah mengingatkan dia atas kesalahannya dan bukan menghakimi. Ketegasan ini hendaknya menolong kita untuk menjalin persaudaraan kasih yang rukun, jujur, benar, baik dan terbuka terhadap sesama. Kecederungan “labeling” orang lain atas nama kebanaran (legalistik formal) atau pun atas dasar kebiasaan umum yang berlaku di tengah masyarakat, tidak boleh menjadi alasan.
Bertobat dari kesalahan dan bersikap benar, baik dan kudus adalah pengharapan kita orang percaya. Hal ini hendaknya mengingatkan, bahwa kita pun memiliki kecenderungan yang sama untuk berbuat dosa dan jangan hanya untuk menutupi kesalahan sendiri lalu menuding orang lain yang bersalah. Marilah kita berusaha untuk memperbaiki perilaku diri sendiri, memohon hikmat Tuhan agar dimampukan dan dikuatkan untuk melakukan apa yang benar di mata Tuhan dengan setia, niscaya kehidupan kita sendiri diberkati oleh-Nya. Bukankah firman Tuhan menyatakan, “bagi Tuhan tidak ada yang mustahil”? (Lukas 1:37). Raihlah kesempatan yang untuk mengoreksi diri dan merubah sikap mulai sekarang daripada menuding dan menghakimi orang lain. Maka Tuhan Yesus memberkati saudara.
Source: Sabda Bina Umat