Selasa, 5 Juni 2018
Renungan Pagi
GB 300: 1 – berdoa
BERGUMUL DALAM PENGHARAPAN
1 Samuel 1: 1-18
“dan dengan hati pedih ia berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu” (ay.10)
Kita sering mendengar sebuah ungkapan “DO THE BEST, LET GOD DO THE REST” “Berusahalah dengan sebaik-baiknya dan percayakan apapun hasilnya kepada Tuhan.” Atau ungkapkan lain “Manusia berusaha, Tuhan menentukan”. Sederhana dan mudah diucapkan bahkan sering diucapkan dalam kehidupan persekutuan kita, tetapi apakah memang semudah itu? Seringkali perkataan itu bertolak belakang dengan kenyataan dan keinginan kita bukan? Yang ada bukan kehendak Tuhan teatpi kehendak kita yang jadi. Kita menyerahkan segala kehidupan kepada Tuhan tetapi tidak mau berserah pada rencana Tuhan! Padahal, berdoa adalah bergumul dalam pengharapan, sebuah proses penantian yang mungkin dipenuhi “tangis dan air mata”.
Belajar dari Hana yang bergumul dalam pengharpaan untuk mendapatkan anak, Hana harus menghadapi perlakuan tidak baik dari istri Elkana yang lain yaitu Penina. Bahkan, ketika Hana berdoa di Silo, imam Eli mengira bahwa ia sedang mabuk. Walaupun Hana bersusah hati dan hidup tersakiti, ia tidak menyerah bahwabahkan terus bergumul dalam doa dan pengharapan. Ia menunjukkan kesungguhannya dalam doa. Tahun demi tahun, Hana berdoa dan mempersembahkan korban kepada Tuhan bahkan bernazar bahwa anak yang diminta itu akan diserahkan kepada Tuhan untuk seumur hidupnya. Dengan iman pula Hana mempercayai perkataan imam Eli bahwa Allah Israel akan memberikan apa yang Hana minta.
Seringkali kita meminta hal-hal yang besar kepada Tuhan dalam doa-doa kita tanpa diikuti hal-hal yang besar pula untuk Tuhan. Hanya meminta kepada Tuhan tetapi tanpa kesungguhan untuk berubah dan setia dalam pengharapan. Berdoa adalah permohonan yang disertai dengan iman dan pengharapan untuk berproses baik dalam kesulitan dan kesusahan serta tetap setia dan tidak menyerah sampai sesuatu terjadi sebagaimana kehendak Allah.
GB 300: 2
Doa: (Allah Maha Kasih, berikanlah kami hati yang teguh untuk setia dan penuh pengharapan dalam pergumulan kami agar selalu percaya akan jalan dan rencana-Mu)
Source: Sabda Bina Umat