Minggu V Sesudah Paskah
Selasa, 8 Mei 2018
Renungan Pagi
BACA KITAB SUCI!
Mazmur 119: 165
“Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu…” (ayat 165)
Indonesia memiliki tradisi yang mengajarkan cara hidup harmonis supaya damai dan sejahtera. Misalnya, adat istiadat Dalihan Natolu yang menjadi pegangan hidup masyarakat suku Batak. Gambarannya adalah tungku yang terdiri dari 3 kaki untuk berdiri tegak. Tiga kaki itu adalah kedudukan fungsional yang harus dipraktekkan dalam hidup bersama, yakni Somba Marhula-hula (hormat kepada keluarga pihak istri), Elek Marboru (mengayomi wanita) dan Manat Mardongan Tubu (tidak sambarangan kepada teman semarga). Jika fungsi ini dilaksanakan sungguh-sungguh, orang Batak akan hidup tenteram dan sejahtera.
Pemazmur memahami Firman Allah yang dapat menciptakan keharmonisan. Pemazmur mengalami bahwa melalui Taurat, janji, ketetapan-Nya, Tuhan membuka jalan baginya. Di jalan itu ia merasa tenteram danbersukacita sehingga dikala sendiri maupun bersama teman seperjuangan selalu memuji nama Tuhan. Semua itu karena Firman Tuhan yang membuatnya mengerti tentang kebenaran dan keadilan pada saat dunia memakai nilai-nilai kecurangan dalam persaingan mencari kedudukan, harta, kuasa dan kemajuan. Akibatnya walaupun ia ditindas, ia tetap takut akan Tuhan dan dibebaskan dari takut kepada manusia. Demikian ia menemukan ketenteraman hidup.
Usaha apapun yang hendak kita lakukan pada hari ini, mari dahulukan membaca Kitab Suci dan merenungkannya. Ini cara yang membuat kita damai di keluarga dan dalam persekutuan. Pusatkanlah pikiran, perasaan dan kehendak kita pada hukum Tuhan yang senantiasa benar dan adil, supaya kita berhasil dalam upaya membangun kehidupan.
Source: Sabda Bina Umat