Minggu I Sesudah Epifania
SELASA, 9 JANUARI 2018
Renungan Malam
PERJUMPAAN DENGAN TUHAN YANG MEMBARUI JANJI
Kejadian 28:20-22
“Lalu bernazarlah Yakub, …” (ay.20)
Perjumpaan dengan Tuhan membuat Yakub bernazar. Artinya, berjanji sungguh-sungguh dengan Tuhan. di dalam janji itu ada permintaan. Pada masa itu, dipahami bahwa berjumpa dengan Sang Ilahi berarti kematian. Tetapi Alkitab menayksikan bahwa berjumpa dengan Tuhan berarti ada kehidupan. Sebab itu, Yakub langsung menyampaikan keinginan untuk melaksanakan suatu tindakan.
Dalam kepercayaan Israel ketika menyampaikan suatu keinginan harus disertai dengan pengikat. Pengikat itu disebut “nazar”. Bila menyangkut orang maka disebut “nazir”. Hana berdoa meminta anak dan tanda pengikatnya (nazar) ialah anak itu diserahkan kepada Tuhan (I Samuel 1:11). Bila janjinya itu tidak dipenuhi maka harus ditebus dengan sejumlah uang (Imamat 27:2-4). Yakub memberikan nazar dalam bentuk tugu yang kemudian menjadi Betel serta perpuluhan. Walau Alkitab menyebut “nazar” tetapi bukan merupakan kewajiban. Bernazar memang baik tetapi tidak bernazar bukanlah dosa (Ulangan 23:21). Kita telah ditebus, karena itu kita selalu berjanji untuk melaksanakan Firman.
Janji seperti itu harus dipenuhi. Mengapa demikian? Karena Allah telah berjanji (=bernazar) untuk menyelamatkan kita oleh anugerah-Nya. Hal itu Ia lakukan dengan mengurbankan Anak-Nya sendiri untuk kita. Janji keselamatan itu dijelmakan di dalam Diri Yesus Kristus. Melalui Kristus, kita berjumpa dengan Allah dan mengikat janji untuk menjadi murid dan pengikut-Nya. Perjalanan kita juga seperti Yakub yang dikejar bayangan kebencian dan derita. Tetapi perjumpaan dengan Tuhan selalu memberikan harapan baru untuk bangkit meneruskan perjalanan dengan tabah dan tekun.
Source: Sabda Bina Umat