Minggu I Sesudah Epifania
SELASA, 9 JANUARI 2018
Renungan Pagi
TANGGA PENGHUBUNG SURGA DAN BUMI
Kejadian 28:10-19
“di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit” (ay.12)
“Mimpi adalah bunga-bunga tidur”, demikian kesan banyak orang. Ada juga pendapat lain bahwa mimpi adalah kesan pribadi yang timbul dari alam bawah sadar. Namun zaman dulu, mimpi merupakan isyarat dari sang ilahi. Misalnya pengalaman Yusuf (Kejadian 37:1-11; 41) dan Yusuf, ayah jasmani Yesus (Matius 1:20). Dalam pelariannya ke Haran, di suatu tempat Yakub beristirahat. Tempat itu kemudian hari terkenal dengan nama Betel. Di situ ia bermimpi dan tampak satu tangga yang menghubungkan langit dan bumi. Nampak pula para malaikat turun dan naik pada tangga itu.
Yakub tidak hanya melihat tanda, tetapi juga Tuhan berada di sampingnya dan menyapanya. Di dalam mimpi itu Tuhan menegaskan kembali janji-Nya kepada Abraham dan Ishak. Bagian penting dari janji Tuhan itu adalah Ia menyertai dan melindunginya serta tidak akan meninggalkan dia. Justru dalam pelariannya karena menipu ayahnya dan mengkhianati kakaknya, tetapi ia menerima janji Tuhan yang memberikan harapan baru baginya. Yakub mengadakan pengakuan bahwa Tuhan hadir bersamanya, alangkah dahsyatnya pertemuan tersebut. Lalu ia mendirikan tugu atau mezbah. Ia menamai tempat itu Betel (=Rumah Allah).
Di dalam Kristus, kita pahami bahwa Kekristenan adalah tangga yang dibangun oleh Allah dari surga ke bumi. Tangga itu adalah Yesus Kristus itu sendiri. Seperti kata Yesus: “Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup” (Yohanes 14:6). Melalui tangga atau jalan itu kita beroleh selamat. Hidup kita diliputi dengan kesalahan dan dosa seperti Yakub (=penipu). Tetapi anugerah Tuhan diberikan melalui Yesus Kristus yang adalah jalan untuk mencapai Allah Bapa.
Source: Sabda Bina Umat