MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA
KJ.424 : 1 – Berdoa
DAMAI SEJAHTERA MENDAHULUI MAKANAN DAN MINUMAN
Roma 14: 13 – 23
Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun (ay.19)
Makanan dan minuman adalah kebutuhan pokok dari kehidupan manusia. Hal makan dan minum juga diatur dalam beberapa agama. Aturan itu muncul dalam segala bentuk, ada yang boleh makan daging dan ada yang tidak, ada yang boleh minum alkohol dan ada yang tidak, dan aturan-aturan lainnya. Aturan-aturan demikian membangun suatu pola hidup yang berbeda-beda di antara para pemeluk agama yang beragam di Indonesia. Pada satu sisi, perbedaan ini bisa menjadi suatu kekayaan. Namun, di sisi lain bisa menjadi suatu potensi untuk mendatangkan perpecahan.
Dalam bacaan kali ini, Paulus menyinggung persoalan makan dan minum (ay. 14-18). Namun, Paulus membuka dengan pernyataan untuk tidak menghakimi dan tidak menjadi batu sandungan bagi sesama (ay.13). Pembukaan itu mengantar pada persoalan yang ada dalam kehidupan manusia. Persoalan makan dan minum bukanlah hal yang sepele. Dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan label-label halal untuk menunjuk pada tempat makan yang telah memenuhi persyaratan dari lembaga keagamaan tertentu. Nah, jika kita makan di tempat yang tidak ada label itu, apakah itu berarti kita makan makanan yang haram?
Dalam pembacaan kali ini, Paulus menegaskan bahwa persoalan makan dan minum sesungguhnya tidak begitu penting dibandingkan dengan Hukum Allah. Kita tidak seharusnya menghakimi makanan dan minuman seseorang haram atau tidak, jika itu mengganggu kedamaian yang orang itu miliki. Kita harus menerima orang lain dengan keberadaannya. Kita tidak perlu fokus pada apa yang menjadi haram dan halal dalam hal makanan. Jika kita fokus pada hal-hal demikian, maka kita akan menjadi batu sandungan yang mendatangkan perselisihan dengan sesama ciptaan Tuhan. Fokus utama sebagai seorang Kristen ialah mendatangkan damai sejahtera bagi seluruh ciptaan Tuhan.
KJ.424 : 1,2
Doa : (Tuhan yang baik, ajarlah kami memiliki hati yang tidak membedakan di antara sesama kami)
Source: Sabda Bina Umat