Minggu VI Sesudah Epifania
Senin, 12 Februari 2018
Renungan Pagi
DOA JEMAAT
Kisah Para Rasul 4:23-26
“Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya” (ayat 24)
Teks pagi ini berkisah tentang reaksi persekutuan Krsten mula-mula pada saat menghadapi persoalan. Ketika Petrus dan Yohanes bebas dari para pemuka agama Yahudi dengan syarat tidak boleh lagi memberitakan Injil, mereka kembali berkumpul dengan jemaat lain dan menceritakan apa yang menimpa mereka. Mendengar hal itu, jemaat bersatu hati berseru kepada Allah. Mereka berdoa bersama memohon kekuatan Allah dalam pemberitaan Injil. Itulah reaksi pertama para murid Yesus saat menghadapi persoalan. Langkah awal seperti apa yang menjadi pilihan kita saat menghadapi persoalan pribadi, keluarga, masyarakat juga persekutuan? Apakah kita berteriak ketakutan, langsung melakukan tindakan penyelesaian masalah, berdiskusi, menyalahkan orang, atau berseru kepada Allah memohon kekuatan dalam mengatasi persoalan itu?
Di dalam doanya, orang percaya itu mengaku bahwa Allah berdaulat atas seluruh cipataan. Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Jika alam dan segala isinya ada dalam genggaman Allah, maka Ia juga mampu mengendalikan para pemimpin agama Yahudi yang menimbulkan kesulitan. Persekutuan umat Allah itu tidak terjebak dengan ancaman persoalan. Sebaliknya, mereka memperkokoh keyakinan tentang kuasa Allah untuk mengendalikan ciptaan-Nya. Saat berdoa mereka juga mengingat bahwa penyesahan terhadap orang-orang piilhan Tuhan sudah terjadi sejak zaman lampau. Dari dahulu kala bangsa-bangsa dan raja-raja dunia serta para pembesar telah bertindak melawan Tuhan serta orang yang diurapi-Nya. Sekalipun demikian, pekerjaan Tuhan tidak terhambat. Hal ini terbukti dalam kehidupan orang percaya, seperti halnya dalam hidup Daud.
Isi doa orang yang sedang menghadapi masalah di atas tidak menampakkan bahwa persoalan yang dihadapi mendominasi pikiran mereka. Persoalan yang ada justru membuat mereka mengingat dan mengakui kuasa Allah yang berdaulat, baik terhadap alam maupun terhadap orang-orang yang menghambat pemberitaan Injil.
Source: Sabda Bina Umat