Minggu II Pra Paskah
Senin, 19 Maret 2018
Renungan Malam
SYUKURKU
Mazmur 66:13-15
“Aku akan masuk ke dalam rumah-Mu dengan membawa korban-korban bakaran, aku akan membayar kepada-Mu nazarku” (ayat 13)
Setiap kali kita menghampiri Allah melalui pujian maupun doa baiklah kita memandang-Nya sebagai Bapa, dan bersandar pada-Nya. Dalam hubungan itu, bukan hanya untuk meminta belas kasihan-Nya, melainkan juga untuk mengucap syukur atas belas kasihan yang sudah kita terima dari-Nya. Dalam memuji belas kasihan akan terasa lebih manis dan berkuasa untuk melapangkan hati, bila diterima sebagai tanda kasih Bapa dan sebagai pemberian tangan Allah. Mengucap syukurlah dengan sukacita kepada Bapa (Kol. 1:12). Anak-anak haruslah berterima kasih, dan sama siapnya untuk mengucapkan, “terima kasih Bapa” seperti halnya mengatakan, “kumohon Bapa”. Ketika datang kepada Allah sebagai Bapa, kita juga harus ingat bahwa Dia adalah Tuhan langit dan bumi. Hal ini mewajibkan kita untuk menghampiri-Nya dengan rasa hormat. Bukan hanya dengan rasa hormat terhadap Tuhan yang berdaulat atas segala sesuatu, tetapi juga dengan keyakinan bahwa Dia sebagai Allah yang mampu melakukan apapun yang kita perlukan atau yang dapat memenuhi keinginan kita. Dialah Allah yang melindungi kita dari segala kejahatan dan memberi kita segala kebaikan-Nya. Oleh karena itu, dalam semua ucapan syukur kita atas banyak belas kasihan yang mengalir, kita harus memberikan kemuliaan kepada Allah atas mata air kecukupan yang telah disediakan-Nya bagi kita.
Mari naikkan syukur kepada Tuhan untuk perjalanan kehidupan sepanjang hari ini yang sarat dengan berkat pemeliharaan-Nya dan tidak dapat kita hitung serta bilang.
Source: Sabda Bina Umat