Minggu Paskah
Senin, 2 April 2018
Renungan Pagi
PENYELAMATAN YANG BERBUAHKAN SYUKUR
Keluaran 12 : 1 – 15
Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya (ay.14)
Perayaan apapun dalam hidup kita pasti punya makna tersendiri. Contohnya perayaan ulang tahun perkawinan, mengajak kedua pasangan rumah tangga mengingat janji perkawinan yang telah diucapkan. Bukan itu saja, pasangan suami istri bersyukur jikalau bukan karena Tuhan maka tidak mungkin mereka bersatu dalam bahtera rumah tangga.
Demikian juga setiap perayaan dalam persekutuan umat Israel dalam bacaan ini. Hari raya roti tidak beragi adalah sebuah pesta kaum tani dan perayaan Paskah awalnya dirayakan suku-suku nomaden yang memohon perlindungan dewa mereka atas ternak-ternak peliharaan. Pada masa perbudakan di Mesir, perayaan itu tetap dilakukan Israel. Pada waktu pembebasan Israel maka perayaan tersebut dikaitkan dengan kedua peristiwa tersebut untuk mengingat Allah Israel. Perayaan Paskah yang telah dimaknai secara baru menjadi tonggak sejarah perjalanan umat Israel. Makna perayaan Paskah Israel mengingat perbuatan Allah Israel dan mengucap syukur atas keselamatan yang diberikan pada umat. Pengucapan syukur ditandai persembahan kurban bagi Allah. Semua kenangan terhadap Allah mempunyai arti penting agar umat memahami tindakan penyelamatan Allah bagi umat-Nya.
Saat ini kita tidak lagi memahami Paskah seperti yang dihayati oleh Israel masa lalu. Paskah yang saat ini kita rayakan memiliki arti bahwa yang lama telah berlalu, terbitlah yang baru. Tindakan penyelamatan di dalam Yesus Kristus membuka mata dan hati kita untuk percaya bahwa tiada berkesudahan kasih setia Allah. Kita patut bersyukur dengan mempersembahkan seluruh hidup kita bagi-Nya. Sebab penyelamatan-Nya, selalu ada hari esok yang penuh damai sejahtera bagi kita. Sudahkah kita bersyukur hari ini ?
Source: Sabda Bina Umat