SENIN, 2 JULI 2018
Renungan Malam
KJ.439 : 1,2 – Berdoa
ALLAH HADIR DI TENGAH PENDERITAAN
Yesaya 51:9-16
“Akulah, Akulah yang menghibur kamu. Siapakah engkau maka engkau takut terhadap manusia yang memang akan mati, terhadap anak manusia yang dibuang seperti rumput” (ay.12)
Viktor Frankl, seorang yang selamat dari kengerian Nazi di Peang Dunia II menuliskan :”Keputusasaan adalah penderitaan tanpa makna.” Ketika kita terpuruk, kepercayaan diri kita hancur dan sudut pandang kita buyar, karena sering kali kita tidak dapat melihat adanya makna atau hikmah positif dari penderitaan yang kita alami. Keputusasaan yang melanda Israel di tanah pembuangan merubah perspektif mereka tentang Allah. Israel merasa bahwa Allah seolah tidak berbuat apa-apa. Mereka rindu tanda-tanda mujizat dan penyertaan Allah atas keluaran bangsa Israel terjadi di pembuangan (ay.11). Mereka melihat tangan Allah yang kuat: meremukkan Rahab, menikam naga sampai mati, mengeringkan laut Teberau, membuat jalan di sungai Yordan menuju ke tanah perjanjian.
Dalam keadaan ini, Allah menghibur dan menjawab : “Aku, Akulah yang menghibur karnu. Siapakah engkau, maka engkau takut terhadap manusia yang memang akan mati?” (ay.12a,b). TUHAN tidak sama dengan manusia. Manusia akan mati, akan layu serta dibuang seperti rumput dan manusia (penganiaya) akan hilang bersama amarahnya. Narnun Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah Allah yang memiliki kuasa yang tak terbatas dan tetap mengasihi Israel. Mengapa? Sebab Israel adalah umat-Nya dan Allah tetap memegang janji-Nya Ia akan membebaskan, melepaskan dan memelihara umat-Nya. Israel tidak perlu takut kepada manusia yang menganiaya mereka, sebab Allah akan menyembunyikan Israel dalam naungan tangan-Nya. Allah selalu hadir ditengah penderitaan yang sedang mereka alami.
Di tengah penderitaan, terkadang kita memiliki perasaan yang sama seperti Israel. Namun saat ini kita diingatkan bahwa Allah selalu hadir dalam penderitaan. Allah bukan manusia dan tidak terbatas kuasa-Nya. Ia pasti melakukan sesuatu untuk memelihara kehidupan klta, karena kita adalah umat-Nya.
GB. 439 : 3,4
Doa : (Tuhan, ajarlah kami untuk tetap percaya bahwa Engkau hadir di tengah penderitaan yang sedang kami alami).
Source: Sabda Bina Umat