SENIN, 2 JULI 2018
Renungan Pagi
KJ.438:1,2 – Berdoa
TIDAK TAKUT MENDERITA
Yesaya 51:1-8
“Jangan takut jika diabaikan oleh manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka” (ay. 7c,d)
Penderitaan dialami bangsa Israel saat mereka di pembuangan. Yesaya menguatkan dan memotivasi umat-Nya bahwa orang percaya akan mengalami penderitaan seperti hamba Tuhan; akan diabaikan dan dinista oleh sesamanya. Menghadapi hal itu, Yesaya mengatakan; “Jangan takut….”. Tuhan akan menghibur umat-Nya dan menyatakan janji-janji-Nya dengan mendirikan Yerusalern baru serupa taman Eden, taman Tuhan (ay.1-3). Taman ini sebagai lambang kediaman yang sempurna, di mana segala sesuatu tersedia dengan berkelimpahan, manusia hidup damai dengan sesamanya, dengan semua mahluk lainnya dan dalam persekutuan dengan Allah.
Tuhan akan tetap memberkati orang yang selalu mencari Dia yaitu yang berdoa kepada-Nya, datang beribadah di rumah-Nya dan mempersembahkan korban serta senantiasa mencari kehendak Tuhan dalam hidupnya. Orang yang demikian akan senantiasa menaruh harapannya pada Tuhan di tengah ancaman hidup yang sedang dialami. Berkat Abraham tetap berlaku atas umat yang senantiasa memandang Tuhan sebagai Gunung Batu. Mereka akan menjadi pribadi yang tahan uji di tengah penderitaan. Mereka akan hadir sebagai bangsa yang menjadi terang dan berkat bagi bangsa-bangsa lain yang menanti-nantikan Tuhan. lnilah penghiburan yang Yesaya nyatakan kepada umat Tuhan di tengah penderitaan.
Jangan takut menderita karena menjadi orang yang percaya kepada Tuhan. Menderita karena Tuhan merupakan sumber sukacita. Allah akan senantiasa melindungi dan menjaga. Janji Tuhan bahwa berkat-Nya akan berkelimpahan atas setiap orang yang senantiasa mencari-Nya. Dalam penderitaan, kita tetap menjadi terang bagi banyak orang. Mother Teresa mengatakan: “Anugerah yang sangat indah bagi manusia ialah bahwa ia dapat menderita bersama Yesus.” Bersyukuriah atas penderitaan, karena kita memikulnya bersama Yesus.
KJ.438 : 3,4
Doa : (Tuhan, aku percaya bahwa penderitaan bukanlah hal yang menakutkan tetapi menguatkanku untuk semakin dekat pada-Mu dan peka terhadap sesama)
Source: Sabda Bina Umat