MINGGU IV SESUDAH PASKAH
KJ.436 : 1,2 -Berdoa
PENGENDALIAN DIRI
Yehezkiel 23 : 11 – 21
“Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah sama” (ay.13)
Jengis Khan panglima besar Mongolia yang sangat tersohor karena kemampuan perangnya dan yang susah dikalahkan musuh, suatu saat membunuh rajawali miliknya yang setia kepadanya. Hal ini terjadi saat kendi air minumnya secara tiba-tiba disambar sang rajawali saat ia ingin minum. Beberapa kali itu terjadi, sehingga sang panglima sangat marah dan tidak mampu mengendalikan dirinya, lalu membunuh rajawalinya itu dengan pedangnya. Namun, setelah membunuh rajawali itu, sang panglima berjalan menyusuri sungai dan sangat terkejut, karena saat ingin mengambil air, dilihatnya bangkai manusia yang telah membusuk. Barulah sang panglima sadar bahwa rajawalinya itu sebenarnya berusaha mencegahnya meminum air yang telah tercemar bangkai manusia itu.
Ketika seseorang tidak bisa mengendalikan diri dari emosi kemarahan, maka ia akan melakukan sesuatu yang membahayakan orang lain dan dirinya sendiri. Oleh arena itu pengendalian diri sangat penting. Kakak adik Ohola dan Oholiba yang adalah Samaria dan Yerusalem telah memberi diri kepada bangsa-bangsa asing disekitarnya yaitu Asyur dan Babel (ay.12,17). Mereka mengikat hubungan dengan bangsa-bangsa asing, bahkan bergantung sepenuhnya pada mereka, karena menganggap sebagai bangsa besar dan kuat yang dapat melindungi mereka. Mereka telah melupakanTuhan Allah yang telah mengeluarkan mereka dari tanah perbudakan dan membawa mereka tinggal di tanah yang subur. Bahkan, dengan tangan Tuhan yang penuh kuasa itu, Israel mampu mengalahkan musuhnya. Daya pikat Asyur dan Babel membuat mereka “jatuh cinta,” sehingga sulit melepaskan diri, padahal cinta kaslh Tuhan yang besar selalu diberikan kepada mereka. Ohola dan Oholiba tidak mampu lagi mengendalikan diri, sehingga mereka dikuasai oleh nawa nafsu yaitu dosa ketidaksetiaan.
Pengendalian diri adalah salah satu dari buah Roh (Gal.5:23), oleh karena itu kita harus terus memupuk dan menumbuhkan sikap pengendalian diri dan tentu saja dengan bersandar pada kekuatan kasih setia Tuhan Yesus Kristus. Jika kita dapat menguasai diri, maka kita akan terhindar dari jerat dosa. Pengendalian diri membuat kita tenang, sehingga dapat berkata dan bertindak benar. Hanya orang yang hidup dipimpin oleh Roh Kudus dapat mengendalikan diri: “karena itu kuasailah diri dan jadilah tenang” (1Ptr.4:7)_
KJ.436 : 3
Doa : (Ya Tuhan, berikanlah kekuatan kepada kami untuk dapat melawan setiap godaan dan cobaan dalam hidup yang kami jalani)
Source: Sabda Bina Umat