MINGGU XXIV SES. PENTAKOSTA
SENIN, 20 NOVEMBER 2017
Renungan Pagi
KJ.1 : 1 – 2-Berdoa
HARI RAYA BAGI TUHAN
Nehemia 8: 14 – 16
….bahwa orang Israel harus tinggal dalam pondok-pondok pada hari raya (ay.15)
Dalam Penanggalan kita ada tanggal merah. Itu adalah Hari Raya, baik Hari Raya Nasional mau pun Internasional, dan Hari Raya Keagamaan. Makna Hari Raya adalah “Peringatan suatu peristiwa penting yang tldak boleh dilupakan selama hidup”. Khususnya Hari Raya Keagamaan adalah berkaitan dengan iman penganut agama tersebut.
Dalam bacaan Alkitab pagi ini, diungkapkan bahwa karena iman Israel generasi kemudian maka Imam Ezra menghidupkan kembali Hari Raya bagi Tuhan. Hari Raya Pondok Daun untuk memperingati penyertaan dan pimpinan Tuhan pada pengembaraan nenek moyang Israel di Padang Gurun. Setelah keluar dari tempat perbudakan selama 400 tahun di Mesir. Hari Raya itu telah diabaikan oleh leluhur Israel karena kehilangan imannya.
Kini Imam Ezra menyuruh Israel melaksanakan Hari Raya itu sesuai Hukum Taurat (Neh 8:15). Tanpa iman dan kesadaran Israel, hari itu sama saja seperti hari-hari yang diabaikan sebelumnya.
Hari raya Kristen pun demikian, diadakan berdasarkan iman gereja kepada Tuhan Yesus Kristus. Menurut Rasul Paulus dalam Kolose 2:16-17, Hari Raya itu bertujuan bagi pemuliaan Kristus. Hari Raya itu dikuduskan bagi Tuhan dan untuk menghidupkan iman Kristen sepanjang zaman. Kristus adalah Juruselamat dan pusat iman kita selama hidup ini.
Hari Raya Adventus, Natal dan sebagainya, merupakan hari yang dikuduskan gereja bagi Tuhan Yesus Kristus. Kita menyembah dan memuliakan Dia sebagai Raja Sorga yang telah datang di tengah kehidupan manusia berdosa untuk maksud penyelamatan. Karena itu, perayaannya bukan menekankan pesta pora duniawi, tetapi pesta iman dan pelayanan kasih. Bersukacitalah karena
Tuhan dan karya keselamatan-Nya bagi kita.
KJ.47 : 1,4
Doa : (Ajar kami Tuhan, memuliakan Tuhan dalam kebenaran)
Source: Sabda Bina Umat