MINGGU PASKAH
GB. 28 : 1 – Berdoa
DAMAI SEJAHTERA
Yohanes 20 : 19 – 23
“…. Terimalah Roh Kudus …” (ay. 22)
Tuhan Yesus datang untuk pertama kalinya kepada para murid setelah Ia bangkit. Dengan salam yang khas Yahudi. Tuhan menyapa para murid yang sedang ketakutan akibat tekanan orang-orang Yahudi. Mereka yang sudah terlebih dahulu tahu melalui pemberitaan dari Maria Magdalena, menyambut-Nya dengan penuh sukacita. Dan Tuhan perlu menunjukkan tangan dan lambung-Nya, untuk membuktikan bahwa Dia bukan hantu. melainkan sungguh-sungguh bangkit dengan tubuh-Nya yang terdahulu. Hal ini membuktikan bahwa kebangkitan tubuh sebagaimana yang dinubuatkan oleh para nabi di PL, sungguh-sungguh digenapi secara nyata, bukan hanya kiasan (Dan.12:2,13).
Dengan kebangkitan, sapaan damai sejahtera memiliki makna yang berbeda. Bukan sekedar sapaan, melainkan suatu keyakinan baru bahwa tidak ada lagi alasan untuk merasa resah akibat pergumulan dan sengsara dunia, karena Allah sungguh-sungguh mewujudkan janji-Nya yang menuntun umat-Nya pada hidup yang penuh dengan damai sejahtera.
Oleh sebab itu, Tuhan Yesus mewariskan pengutusan-Nya dari Bapa kepada para murid. Roh Kudus dihembuskan untuk melengkapi para murid dalam melaksanakan tugas pengutusan-Nya tersebut. Selain itu, dengan kuasa Roh Kudus, para murid menerima wibawa untuk menyatakan pengampunan dosa terhadap umat manusia. Pengampunan dosa dinyatakan berlaku karena Yesus sebagai anak domba Allah sekaligus imam tidak tinggal dalam maut, melainkan tetap hidup untuk menjadi parantara manusia dengan Allah.
Keyakinan yang baru akan kemenangan itu, mambawa damai sejahtera sebagai tujuan pekerjaan Roh Kudus di tengah-tengah umat Allah, untuk diwujudkan dalam hidup seluruh ciptaan Allah di dunia ini. Damai sejahtera bagi kita yang dekat, juga bagi mereka yang jauh. Untuk kita yang didalam, juga untuk mereka yang diluar.
GB.28:2
Doa : (Ampunilah dosa kami ya Tuhan dan jadikanlah kami sebagai pembawa damai sejahtera-Mu di dunia ini)
Source: Sabda Bina Umat