MINGGU XXV SES. PENTAKOSTA
♪ GB. 240 : 1 – Berdoa
2 Korintus 4 : 7 – 15
Kekuatan Kami Dari Tuhan
Ada yang mengatakan, bahwa sebenarnya kaum perempuan lebih kuat dari yang laki-laki. Buktinya, kaum perempuan lebih dapat bertahan hidup. Lihatlah di Persekutuan Kaum Lanjut Usia (PKLU), Oppung Boru (Nenek, Oma) lebih banyak dibanding dengan Oppung Doli (Kakek, Opa). Mengapa? Ketika kaum perempuan merasa sakit langsung mengeluhkannya dan berobat. Sedangkan kaum laki-laki tak mau mengeluh, karena merasa kuat sehingga saat sakit ternyata sudah parah dan akhirnya meninggal dunia. Yang merasa lemah, langsung mencari pertolongan dan mendapatkannya.
Paulus dan kawan-kawan mengalami banyak sekali tekanan. Mereka ditindas, dianiaya, dihempaskan, dan terus menerus diserahkan kepada maut. Bahkan merasa bahwa maut giat dalam diri mereka. “Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu” (ay.11-12). Namun demikian mereka tetap dapat bertahan hidup. Mengapa? Apakah tubuh mereka punya keistimewaan yang berbeda dengan manusia lainnya? Tidak. Mereka menjadi kuat karena terus-menerus menyerahkan diri pada Tuhan dan memohon pertolongan-Nya. Dalam pergumulan yang dihadapi, mereka menempatkan diri pada penderitaan Kristus. Maksudnya supaya kemenangan Kristus juga menjadi bagian hidup mereka.
Mari menyadari, bahwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari di manapun berada dan apapun yang dikerjakan, kita ini lemah serta tak mampu. Namun demikian bila kita memohon pertolongan Tuhan yang memang selalu siap menolong, maka kita akan mempunyai kekuatan yang luar biasa. Kita menjadi mampu melakukan apa saja yang baik di dunia ini sesuai dengan yang dikehendaki Tuhan dalam firman-Nya.
♪ GB. 240 : 2, 3
Doa : (Tuhan tolong tuntunlah kami agar meyakini, bahwa pertolongan-Mu selalu ada dalam setiap pergumulan hidup ini)