MINGGU XII SES.PENTAKOSTA
♪ KJ. 50a : 1 – Berdoa
Keluaran 21 : 15-17
Hormati Orangtuamu
Di kawasan pantai Leuen Lhok, kabupaten Aceh besar terdapat sebuah karang yang berbentuk kapal besar. Karang itu dipercaya sebagai jelmaan Amad Rahmayang, seorang anak durhaka yang tega menghina dan menyangkal ibu kandungnya karena telah menjadi orang sukses di tanah rantau. Bek melawan ureueng chik. Enteuk lage Amad Rahmayang jeut keu batee. Tamong neuraka”. Jangan melawan orangtua nanti kayak Amad Rahmayang berubah jadi batu. Masuk neraka. Demikianlah pesan moralnya.
Pesan moral Amad Rahmayang ini sejalan dengan aturan yang terlihat dalam bacaan kita. Aturan dalam ayat 15 dan 17 terkait hukum ke 5 Dasa Titah, menghormati orangtua. Kata “memukul” maupun “mengutuk” merujuk pada sikap meremehkan orangtua. Sikap ini bisa terjadi karena 2 (dua) situasi yaitu:
- Orangtua tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri karena usia yang telah Ianjut hingga mereka menjadi tergantung kepada anak mereka.
- Jika pada waktu sebelumnya, orangtua berada dalam posisi pengayom hidup yang memenuhi kebutuhan hidup keluarga, maka saat mereka telah renta, posisi itu beralih pada anak mereka.
Dalam situasi seperti ini, idealnya merupakan kesempatan bagi seorang anak untuk berbakti pada orangtua dan bukannya meremehkan mereka. Saudaraku, sebelum beristirahat di malam ini, mari lakukan hal ini .
- Bersyukurlah untuk orangtua yang telah memelihara, merawat, mendidik dan mengantar kita hingga memiliki kehidupan seperti sekarang ini.
- Jangan pernah meremehkan orangtua atau orang-orang yang dituakan, bagaimana pun keberadaan mereka. Kerentaan dan ketidakberdayaan orangtua merupakan kesempatan yang diberikan Tuhan untuk menunjukkan bakti kepada mereka.
- Sebagai generasi muda mari tanamkan sikap menghormati orangtua, agar hidupmu yang telah diberkati oleh Tuhan (UI. 5:16) menjadi berkat bagi sesama.
Selamat malam saudaraku,
♪ KJ. 50a : 4
Doa : (Ya Tuhan, mampukanlah kami berbakti dengan mengasihi orangtua dan membahagiakan mereka)