Minggu V Pra Paskah
Senin, 26 Februari 2018
Renungan Pagi
PANGGILAN BERKARYA
Kisah Para Rasul 7:30-34
“Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir dan Aku telah mendengar keluh kesah mereka, dan Aku telah turun untuk melepaskan mereka; karena itu marilah, engkau akan Kuutus ke tanah Mesir”
Pembacaan Alkitab pagi ini adalah bagian dari pembelaan diri Stefanus di dalam Sidang Mahkamah Agama Yahudi. Salah satu tuduhan terhadap Stefanus adalah menghujat nabi Musa (6:11). Untuk itu ia menjabarkan pemahamannya tentang riwayat nabi Musa dan karya Allah melaluinya. Allah menyatakan diri dengan cara yang menakjubkan kepada Musa di tanah Midian (31, 32). Pertama, Allah hadir setelah 40 tahun Musa lari dari Mesir. Allah tidak pernah melupakan Musa. Ia pun selalu menyertai kita umat-Nya. Kedua, kemuliaan Allah terpancar dalam wujud semak yang menyala. Midian yang terasing di padang gurun itu menjadi tempat kudus. Tuhan tidak hanya hadir di ruang ibadah, Ia dapat hadir di mana saja. Stefanus mau bersaksi tentang Yesus Krsitus sebagai Tuhan yang disembah dan dimuliakan. Di manapun kita beraktivitas dan berkarya sepanjang hari ini Ia hadir menyertai kita.
Lebih lanjut Srefanus menerangkan bagaimana Musa menghadap Allah yang Maha Kudus. Pertama, Musa mendengar suara Tuhan dan ia gemetar (32). Ini mengingatkan kita, tentang sikap kita terhadap firman Tuhan yang diberitakan. Biasa sajakah atau mendengar dan melakukannya dengan penuh ketaatan? Kedua, Musa diminta melepaskan kasutnya saat memasuki wilayah yang kudus. Dengan demikian rasa hormat yang tinggi serta kemurnian hati adalah syarat utama saat menghadap Tuhan dalam ibadah maupun hidup sehari-hari. Ketiga, Musa dipanggil untuk suatu misi penyelamatan Tuhan. Tuhan Yang Mahakudus memanggil kita untuk dilayakkan menerima kuasa-Nya dan diutus menyatakan keselamatan dari-Nya. Sebelum beraktivitas di hari ini, mari kita mohon hikmat dan kuasa-Nya untuk melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian dan memuliakan nama Tuhan.
Source: Sabda Bina Umat