MINGGU XXVI SES. PENTAKOSTA
KJ.27: 1,2 – Berdoa
JANGAN SIA-SIAKAN ANUGERAH TUHAN
1 Petrus 1:13-16
“Sebab itu siapkalah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu……” (ay. 13)
Rasul Petrus menasihati orang percaya untuk mengatur dengan benar hati dan pikirannya (siapkanlah akal budimu), waspada atau menahan diri serta mendorong diri sendiri untuk mengerahkan segenap kekuatan melakukan pekerjaan yang harus kita lakukan, berdasarkan anugerah Yesus Kristus. Ia juga menegaskan pentingnya hidup sebagai anak-anak yang taat, tidak boleh menuruti hawa nafsu yang menguasai pada waktu kebodohan. Karena Allah adalah Allah Kudus, maka dalam memanggil orang berdosa ajakan yang kuat kepada orang berdosa adalah untuk hidup kudus karena Allah yang memanggilnya Allah yang kudus.
Hidup yang sebenarnya kita jalani mesti dipahami dan dimengerti sebagai sebuah pengharapan sebab dalam peng harapan kita mengerjakan sesuatu yang berguna untuk hidup kita sendiri paling tidak, tetapi sebagai orang percaya kita terpanggil untuk mengerjakan kebaikan karena Tuhan telah terlebih dahulu memberikan kebaikan kepada kita. Semua orang percaya akan diuji kemurnian imannya sehingga memperoleh puji-pujan dan kemuliaan dan kehormatan (1 Pet1:7).
Tujuan orang percaya hidup kudus karena ia tidak mau menyia-nyiakan penebusan Kristus yang sudah dianugerahkan. Kalau kita masih hidup sembarangan dalam dosa maka sama saja dengan kita menghina dan menyangkali karya Yesus Kristus di kayu salib. Jika demikian karena sudah terlebih dahulu menerima anugerah keselamatan di dalam Yesus, maka hidup kudus merupakan ucapan syukur dan terima kasih atas kasih dan kebaikan Tuhan. Respon orang percaya atas kasih Allah yang besar bagi manusia yang bertobat dan berkomitmen hidup sesuai kehendak Allah. Komitmen hidup dalam kekudusan merupakan kesaksian nyata dari anak-anak Tuhan. Jangan sia-siakan hidup dengan perbuatan yang memalukan.
KJ.27: 3,4
Doa : (Sadarkan kami Tuhan untuk menggunakan hari-hari kehidupan ini dengan benar dan bertanggungjawab)
Source: Sabda Bina Umat