MINGGU VI SESUDAH PENTAKOSTA
KJ.446 : 1,2 – Berdoa
CIRI PASANGAN YANG SEIMBANG
2 Korintus 7:1-7
Berilah tempat bagi kami di dalam hati kamu! Kami tidak pernah berbuat salah terhadap seorang pun, tidak seorang pun yang kami rugikan, dan tidak dari seorang pun kami cari untung (ay.2)
Menjadi pasangan yang seimbang memiliki ciri-ciri khusus, antara lain: ada tempat bagi pasangannya di hati, dalam arti selalu mengingat apa yang pernah dilakukan pasangannya; tidak melakukan kesalahan terhadap pasangannya; tidak merugikan pasangannya dan tidak mencari atau mengambil untung dari pasangannya; selalu memuji pasangannya; mengalami derita, tetapi tetap bersukacita demi pasangannya.
Paulus melihat ada orang-orang tertentu berusaha menjadi pasangan tidak seimbang bagi Jemaat. Mereka menjelek-jelekan dan menyalahkan Paulus. Mereka berusaha menodai kehidupan beriman jemaat dengan ajaran-ajaran setan-setan dan penyembahan berhala. Tampaknya orang-orang tersebut mendapat keuntungan besar jika kehidupan jemaat Korintus ternodai dan kacau. Paulus melakukan apologetik (pembelaan).sbb.:
1) Menasihati jemaat agar menyucikan diri dari semua kecemaran dan menyempurnakan kekudusan dalam takut akan Tuhan (7:1).
2) Tetap menjadi pasangan seimbang bagi jemaat Korintus.
3) Tidak mau menghukum, tetapi memegahkan jemaat, meskipun selalu menghadapi banyak kesusahan; dari luar maupun dari dalam. Apalagi ketika Titus datang kepada Paulus. Ia menyampaikan bahwa jemaat menerima Titus dan juga membela Paulus terhadap lawan-lawannya. Paulus menganggap hal itu sebagai penghiburan dari Allah, yang membuatnya makin bersukacita dan kebanggaannya terhadap jemaat.
Banyak tantangan yang kita hadapi sebagai orang percaya; sebagai pribadi, keluarga, jemaat Gereja; dari Iuar dan dari dalam. Berbagai ajaran menggurita untuk mengacaukan dan menodai hidup beriman. Menyebabkan pertengkaran dan ketakutan dalam diri pribadi, keluarga dan jemaat Gereja. Semua hal ini, hendaknya tidak membuat kita kacau. Kita makin perkuat kehidupan kita sebagai pasangan seimbang dengan citra diri : setia, rela berkorban dan rendah hati.
KJ.446 : 3,4
Doa : (Tuhan, ingatkan kami tetap setia dan rela berkorban bagi sesama)
Source: Sabda Bina Umat