MINGGU SESUDAH NATAL
GB.208 : 1 – Berdoa
KITA ADA DI DALAM HATI DAN PIKIRAN TUHAN
Yesaya 40 : 1-2
Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku. demikian firman Allahmu (ay.1).
Dalam hubungan antara umat dengan Tuhan, ternyata Tuhan selalu setia, sementara umat lebih sering tidak setia. Kita kerap menganggap kesetiaan pada Tuhan sebagai beban, sementara ketidak-setiaan kepada Tuhan sering dianggap sebagai bentuk kebebasan. Narnun ketika kuasa-kuasa dunia menghadirkan petaka, kita selalu kembali menengadah kepada Tuhan untuk mencari pertolongan. Ajaibnya, Tuhan selalu menunggu kita kembali dan bersedia menanggung kesulitan dan bencana yang terjadi ketika kita keluar dari payung perlindungan-Nya.
Kita sering membuang Tuhan dari hati dan pikiran kita lalu berlaku tidak setia. Tapi Tuhan tidak pernah membuang kita dari hati dan pikiran-Nya, karena Tuhan setia. Bayangkanlah bahwa kita yang bergelimang dengan dosa dan salah ini seialu ada di hati dan di pikiran Tuhan dan ditunggu Tuhan dengan pengampunan.
Di penghujung tahun 2018 ketika melakukan kilas balik kita menemukan sejumiah peristiwa yang menyenangkan hati yang kita syukuri. Tapi juga sejumlah peristiwa yang menyedlhkan, dan mendatangkan perih di hati. Sejumlah peristiwa yang sangat pribadiyang kita sembunyikan dari orang paling terkasih sekalipun. Hanya Tuhan yang tahu. Tapi kenyataan paling prinsip adalah bahwa sekalipun kita pernah melupakan Tuhan namun Tuhan tidak pernah melupakan kita. Bahwa diri kita pribadi selalu ada di hati dan di pikiran Tuhan.
Jadi kita boleh mengakhirl tahun ini dan memasuki tahun yang baru dengan keyakinan akan penyertaan Tuhan. Sebab kita selalu ada daiam hati dan dalam piklran Tuhan. Keyakinan ini membuat kita bersyukur cukup untuk mernbekali kita menjaiani kehidupan, bahkan sampai Tuhan memanggil kita masuk kedalam kemuliaan.
Selamat mengakhiri tahun 2018 saudaraku dan selamat memasuki tahun baru 2019.
GB.208:3
Doa : (Syukur kami kepada-Mu ya Tuhan penjaga segala zaman, karena Engkau tetap ingatakan kami, sekalipun kami begitu sering melupakan Engkau)
Source: Sabda Bina Umat