MINGGU II SESUDAH PASKAH
GB. 69 : 1 – Berdoa
SATU KELUARGA DALAM KRISTUS
Efesus 2:19 – 22
Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah (ay.19)
Akhir dari sebuah permusuhan adalah kehidupan yang sejahtera lahir batin. Hubungan yang selama ini dalam ketegangan mencair. Raut muka yang keras berubah jadi lembut. Kata-kata yang keluar tidak lagi memantik emosi tetapi kegembiraan. Masing-masing pihak duduk dan berdiri dalam kesetaraan. Saling mengasihi dan menikmati kebersamaan dengan sukacita. Bukan sesuatu yang mustahil sebab kasih Tuhan menguasai hati dan pikiran semua saudara seiman.
Rasul Paulus menjelaskan kehidupan baru yang dialami pengikut Tuhan Yesus. Mereka bukan lagi orang asing dan pendatang dalam hidup berjemaat. Tidak ada lagi perasaan dikucilkan dan direndahkan. Menjadi satu persekutuan yang saling mengasihi. Menjadi satu keluarga Allah yang diterima dengan sukacita. Satu keluarga yang sudah dikuduskan Allah. Satu keluarga yang hidup dalam kebenaran Allah yang mengampuni dan mengasihi; yang menghibur dan menguatkan; yang saling menopang dan memberkati. Persekutuan yang bukan nanti terjadi dalam Kerajaan Sorga, tetapi yang sudah tercipta dalam hidup berjemaat; dalam hubungan kasih satu dengan yang lain. Roh Kudus bekerja membantu kita menjadi keluarga kudus yang menghormati semua orang dalam keunikan masing-masing.
Apa yang dikatakan bukan sebuah mimpi di siang hari. Siapakah keluarga Allah itu? Mereka yang percaya kepada kasih Yesus dan kebenaran yang diajarkan-Nya. Saudara dan saya; kita adalah satu keluarga yang dikuduskan Allah. Satu keluarga yang saling mendukung dan membantu dalam segala hal. Saling mendoakan saat saudara kita sakit dan dalam kelemahan. Saling menasihati jika saudara kita melakukan kekeliruan. Saling menguatkan jika saudara kita dalam kekuatiran atas masa depannya. Satu keluarga yang saling berbagi berkat dengan tulus.
GB. 69 : 2
Doa : (Kami bersyukur saat kami berbagi sukacita dan damai-Mu dalam hidup berkeluarga dan dalam persekutuan. Kami bersyukur menjadi satu keluarga Allah yang selalu berbuat baik)
Source: Sabda Bina Umat