Minggu I Sesudah Paskah
Senin, 9 April 2018
Renungan Pagi
KASIH YANG TAK BERUBAH
1 Yohanes 5 : 1 – 2
Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya (ay. 2).
Nasihat untuk mengasihi berulang-ulang disampaikan dengan tujuan agar umat semakin mengerti dan berkomitmen hidup se-bagai anak-anak Allah yang percaya kepada Tuhan Yesus dan taat melakukan perintah-Nya. Tindak lanjut perintah Tuhan menjadi pen-ting untuk diperhatikan supaya tidak terjadi bahwa ajaran Tuhan hanya “masuk telinga kanan dan keluar dari telinga kiri”. Hal me-ngasihi bukan semata kemampuan manusia tetapi kasih karunia Allah bagi umat yang bekerja dengan pertolongan Roh Kudus.
Dalam hidup persekutuan, saudara mendapati keluarga-keluar-ga yang hidupnya diperbaharui kasih Yesus. Saudara dapat mengi-ngat siapa mereka sebab keluarga-keluarga ini mengambil bagian di berbagai tugas pelayanan sebagai pelayan dan pengurus pelkat, pemandu pujian, organis, diaken atau penatua. Mereka mengu-payakan kemajuan dalam kerja pelayanan dan persekutuan. Me-reka selalu sedia memberi kontribusi positif dan mendorong warga jemaat terlibat melayani dengan sukacita. Saudara-saudara kita ini dapat diandalkan dan dengan rendah hati mengakui berkat Tuhan berlimpah dalam rumah tangga mereka. Bukannya mereka tidak punya masalah, tetapi mereka sungguh percaya kasih Tuhan Yesus yang tidak berubah.
Kadang sukar dimengerti jika dalam persekutuan ada pihak-pihak yang menonjolkan diri dan menganggap remeh saudara seiman. Kasih yang bersyarat menjadikan seseorang hidup dengan kemampuan sendiri dan tidak lagi bertumbuh dalam kasih karunia Allah. Perintah Tuhan jadi nomor kedua ketimbang ambisi dan egoisme manusia yang memalukan. Jika dalam keluarga tidak ada kasih Tuhan, lalu orang mempertanyakan: apa gunanya jadi orang Kristen? Perintah Tuhan itu jelas! Saudara dan saya benar-benar dapat mengasihi sesama tanpa ada “udang di balik batu.” Kasih yang datang dari Allah tetap selama-lamanya memancar dalam perkataan dan perbuatan orang-orang percaya.
Source: Sabda Bina Umat